Pengertian Manajemen
MAKALAH
PENGERTIAN MANAJEMEN
DI SUSUN
OLEH
AHMAD YANI
15.33004
MTB 5A
MANAJEMEN TATA
BOGA
POLITEKNIK
PARIWISATA MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua
itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Makassar, September
2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan...................................................................................... 1
A.
Latar Belakang......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.
Tujuan....................................................................................................... 1
D.
Manfaat..................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................. 3
Landasan Teori.............................................................................................. 3
BAB III. Pembahasan.................................................................................... 4
A.
Sejarah Manajemen................................................................................. 4
B.
Definisi Manajemen................................................................................. 5
C.
Proses dan Pembagian Manajemen........................................................ 5
D.
Bagaimana manajemen dapat
berevolusi............................................... 7
E.
Manajemen Industtri.................................................................................
F.
Manajemen Institusi...................................................................................
G.
Manajemen Birokrasi................................................................................
BAB IV. Penutup.............................................................................................
A.
Kesimpulan.................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Istilah manajemen berasal dari
kata management (bahasa inggris), berasal dari kata “ to manage “ yang artinya
mengurus atu tata laksana. Sehinnga manajemen dapat di artikan bagaimana
cara megatur,membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar
usah yang sedang dikerjaan dapat mrncapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumya sedangkan pengertian umumnya Manajemen adalah proses merencana,
mengorganisasi, mengarahkan, mengorganisasikan serta mengawasi kegiatan
mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi atau Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, penarahan, dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Stoner).
Manajemen merupakan ilmu dan
seni di mana terdapat 4 utama fungsi yaitu dalam manajemen:
Perencanaan (planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Acuating) dan Pengawasan
(Controling). Selain penjelasan tentang apa yang di maksud pengantar manajemen
dan proses manajemen diatas terdapat juga evolusi teori-teori manajemen klasik,
dan Bagamaina teori manajemen dapat berevolusi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Manajemen dan supervise?
2. Apa hubungan Manajemen dengan supervisi
?
3.
Bagaiamana
manajemen supervise di ruang lingkup Birokrasi, Institusi dan Industri?
C.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen dan supervise.
2. Mengetahui hubungan manajemen dan supervise.
3. Mengetahui manajemen supervise di
Birokrasi, Institusi dan Industri.
D.
Manfaat
Mahasiswa :
-
Mengaplikasikan
ilmu manajemen supervise di lingkungan kampus pada saat meng-incharge junior pada
saat minggu praktek.
Dosen :
-
Mengetahui
dan menilai sejauh mana mahasiswa mampu memanajer para juniornya pada saat
incharge.
BAB II
LANDASAN TEORI
Manajemen ilmiah : Penggunaan
metode-metode ilmiah untuk merumuskan “ satu-satunya jalan terbaik” untuk dan sesudah
terbitnya buku itu memantapkan Taylor sebagai “Bapak manajemen
ilmiah”.
Pelopor-pelopor manajemen
ilmiah:
1. Frederick W. Taylor
Taylor berusaha menciptakan
suatu revolusi mental Siantar baik para pekerja maupun para manajer dengan
merumuskan pedoman pedoman tegas untuk memperbaiki efisiensi produksi efisien
produksi.
2. Charles babbage
Babbage merupakan penganjur awal
prinsip pembagian kerja, Ia percaya bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus
dipecah sehingga bermacam macam keterampilan yang terlibat dapat dipisahkan
sehingga lebih efisien.
Tokoh-tokoh lain dalam
manajemen ilmiah yaitu :
1. Henry L. Gantt
Ganttmeninggalkan sistem pengupahan
diferensial karena mempunyai dampak motivasi yang terlalu kecil, dia kemudian
mengajukan gagasan baru yaitu setiap pekerja yang menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepadanya untuk suatu hari berhak menerima bonus dan ia juga
menambahkan motivasi kedua yaitu mandor Ian menerima bonus apabila semua
pekerja juga mencapai standar itu. Sehingga para pekerja melakukan pekerjaannya
dan lebih baik.
2. Henri
Fayol
Henri Fayol mengungkapkan
prinsip-prinsip manajemennya sebagai berikut:
1. Pembagian kerja (Division
Of Labor)
2. Otoritas atau wewenang (Authority)
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah dan arah
5. Mengutamakan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi
6. Pemberian upah
7. Pemusatan
8. Tata tertib
9. Kestabilan staf dan jenjang
jabatan
10. Inisiatif dan semangat Korps
11. Jenjang jabatan
12. Kesamaan
BAB
III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH
ILMU MANAJEMEN
Banyak
kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa
ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh
lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil
dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer
ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia
serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan
pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai
rencana.
Piramida
di Mesir Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang
yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan
mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen
lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an dikota VenesiaItalia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan
perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan
melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat ini.
Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang
kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke
kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan
oleh Henry Ford untuk merakit
mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem
penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya
manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.
B. DEFINISI
MENEJEMEN
Ada beberapa tokoh
mendefinisikan manajemen sebagai berikut:
1. Ensiclopedia
Of The Social Sciences
Diartikan sebagai proses
pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi.
2. Mary
Parker Follet
Diartikan manajemen adalah seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
3. Thomas
H. Nelson
Manajemen perlahan adalah ilmu
dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk
menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan
menguntungkan.
4. G.R.
Terry
Manajemen diartikan sebagai
proses yang khas yang terdiri atas perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Manajemen juga sering di
definisikan sebagai “Seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain. “ Selain itu, manajemen juga dapat diartikan
suatu proses perencanaan pengorganisasian pemimpinan dan pengendalian anggota
organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
C. PROSES
DAN PEMBAGIAN MANAJEMEN
a. Proses Manajemen
Kita mendefinisikan manajemen
sebagai suatu proses karena semua manajer apapun keahlian dan keterampilannya
terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Dan di bawah ini adalah
proses-proses manejemen yang menjelaskan planning,organizing,actuating, dan
controling:
1. Perencanaan ( Planning ):
Proses yang menyangkut upaya
yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
2. Pengorganisasian
( organizing ) :
Proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain
dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan
organisasi.
3. Pengarahan ( actuating ):
Proses implementasi program
agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
4. Pengendalian ( controling ):
Proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan
dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
b. Pembagian Manajemen :
Mnajemen di bagi menjadi empat
yaitu:
1. Manajemen Sumber Daya
Manusia:
Kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan
bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama
kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
2. Manajemen
Operasional:
Kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
berdasarkan keinginan konsumen,dengan teknik produksi yang seefesien
mungkin,dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi.
3. Manajemen
Pemasaran:
Kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya
yang dibutuhkan oleh konsumen,dana bagaimana cara pemenuhannya dapat
diwujudkan.
4. Manajemen
Keuangan:
Kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis
yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur
berdasarkan profit.Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana
pembiayaan bisnis diperoleh,dan dengan cara bagaimana modal yang telah
diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
D. BAGAIMANA
MANAJEMEN DAPAT BEREVOLUSI
1. Dominasi.
Satu aliran akan muncul menjadi
yang paling berguna.dengan menggunakan gagasan-gagasan dari aliran lain,
pendekatan yang dominan akan mendesak aliran lainnya dari bidang ini. Ini belum
terjadi Sekarang, asing-masing pendekatandiketahui memberikan sumbangan
pandangan yang kuat, dan memberikan “alat” dalam mengembangkan teori manajemen.
2. Divergensi/penyimpangan.
Masing-masing aliran utama
dapat membelok dari jalurnya, dengan sedikit saja pengaruh dari teori yang
lain. Ini pun belum jelas terjadi saat ini.
3. Konvergensi/penggabungan.
Konvergensi ini tidak merata,
contohnya: peralatan khusus dan model matematika yang canggih dari lmu
manajemen belum diterima secara luas oleh pemikir-pemikir yang tidak
berorientasi pada teknik. Nyatanya, beberapa orang melihat kecenderungan pas
konvergensi sebgai dominasi satu aliran pada aliran lainnya.
4. Sintesis.
Ahli-ahli teori yang lain
memandang konvergensi yang terlihat sekarang ini akan mengarah pada intregasi
perspektif aliran-aliran yang ada.
5. Penambahan
aliran baru.
Sebagai kemungkinan terakhir,
masih akan timbul lebih banyak aliran/perspektif. Sekali lagi, sampai tingkat
tertentu hal ini mungkin akan terjadi. Pada tahun 1961, dalam suatu tulisan
yang terkenal, “The Manajemen Theory Jungle,” Harold
Koontz melihat enam aliran utama teori manajemen . hampir dua
puluh tahun kemudian menemukan sebelas (dua kali lipat) namun banyak pendekatan
baru tidak kelihatan baru, tetapi memfokuskan perhatian pada sejumlah hal
tertentu.
E. Manajemen Industri
Dalam dunia bisnis sekarang ini sudah memasuki zaman
globalisasi dalam perdagangan internasional, untuk tetap dapat bersaing dalam
menghadapi zaman globalisasi yang sekarang ini seseorang harus dapat menguasai
sebuah manajemen terutama manajemen industry bagi seorang wirausahawan.
Secara umum manajemen industri adalah tata cara
mengatur sebuah industry yang bertumpu pada keunggulan sumberdaya insani dalam
menghadapi lingkungan usaha. Seorang manajemen industry harus dapat menguasai
manajemen kauangan, manajemen kualitas, manajeman inovasi, manajeman SDM,
manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan manajemen Ekonomi teknik. Saya
akan berusaha membahas satu per satu tentang beberapa bentuk manajemen diatas.
Seorang
manajemen keuangan harus dapat merencanakan anggaran, memeriksa, mengendalikan
, mengelola, mencari dan menyimpan dana. Tujuan dengan adanya manajer keuangan
untuk mengelola dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk
memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan
dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Manajemen
kualitas adalah strategi bagai mana cara menbuat sebuah produk yang berkualitas
sehingga produk tersebut disukai oleh pasar. Untuk membuat produk yang
berkualitas dan disukai pasar seorang manajer harus bisa menanamkan kesadaran
pekerja agar dapat bekerja secara efektif, efisien dan inovatif.
Yang
dimaksud dengan manajemen inovasi adalah bagaimana seorang pengusaha harus
berfikir sekreatif mungkin untuk membuat produk baru dari produk yang lamayang
akan dipasarkan memiliki keungulan dan desain yang menarik/ baru agar konsumen
tidak bosan.
Suatu proses
manajemen SDM terkait tiga proses. Pertama, mengembangkan dan memperkuat
karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding). Kedua,
memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Ketiga,
menarik sebanyak mungkn pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter
bekerja pada perusahaan.
Kegiatan
manajemen pemasaran adalah peroses pemasaran dapat dilakukan sebelum barang
diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan. Pada saat pemasaran produsen
harus mengetahui apa minat dan keinginan dari konsumen, sehinga memberikan
kepuasan pada konsumen dan usahanya dapat berjalan terus.
Manajemen
keputusan merupakan sikap yang harus di ambil untuk mengalokasikan dana maupun
SDM. Agar keputusan yang diambil tidak salah seorang wirausahawan harus dapat
menguasai dan memahami teknik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), dan STEER
(Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Ekonomi
teknik adalah penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan
ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam
menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi
teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan
ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas
dari ilmu teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat.
Dalam hal tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang
masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda
jenis dan jumlahnya. Namun penyelesaian masalah tersebut selalu memiliki
kriteria ekonomi, dan kriteria tersebut digunakan untuk memilih satu dari
banyak alternatif yang tersedia tersebut.
F. Manajemen Institusi atau Kelembagaan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali mendengar istilah lembaga.
Biasanya kata ini terkait dengan organisasi, sosial, masyarakat, formal dan
informal. Beberapa kata tersebut memang memiliki keterikatan satu sama lain.
Tidak ada yang bisa menjalankan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari apabila
suatu lembaga hanya berdiri sendiri tanpa pelengkap lain yang merupakan unsur
kelembagaan
ads
Istilah lembaga sering didengar dalam pembelajaran sosiologi pada bangku
sekolah menengah maupun perguruan tinggi sebagai lanjutan. Mengacu pada
pendapat para ahli, kita mulai saja dari ahli sosiologi untuk memahami
pengertian lembaga. Sebelumnya perlu diketahui bahwa lembaga bersinonim dengan
institusi.
1.
Lembaga Menurut Para Ahli
Lembaga atau institusi telah dijelaskan pengertiannya dalam
ensiklopedi sosiologi. Beberapa ahli memberikan pendapat yang berbeda mengenai
pengertian lembaga.
·
Thomas dan Adelman
Kedua ahli sosiologi tersebut memberi definisi lembaga sebagai suatu bentuk
interaksi manusia yang terdiri dari minimal 3 tingkatan, diantaranya :
1. Nilai kultural yang digunakan sebagai pijakan bagi lembaga bawahannyaHukum
dan peraturan yang harus ditaati.
2. Pengaturan yang bersifat kontraktual untuk kelancaran dan kejelasan segala
proses dalam lembaga.
3. Ketiga tingkatan dalam lembaga tersebut disesuaikan dengan tingkat ruang
lingkup lembaga dalam masyarakat. Biasanya, lembaga yang berada di lingkup desa
hanya memiliki peraturan lisan untuk mengatur orang-orang di dalam lembaga dan
bagaimana lembaga desa tersebut berjalan.
Sementara untuk masyarakat patembayan atau perkotaan, lembaga akan mencapai
tingkat paling tinggi dari ketiga tingkat di atas. Bahkan lembaga di daerah
perkotaan memiliki aturan sejak berdiri hingga detail proses perjalanannya.
·
Macmillan
Menurut beliau, lembaga adalah seperangkat hubungan norma-norma,
keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai nyata, yang terpusat pada kebutuhan sosial
dan serangkaian tindakan yang penting dan berulang.
·
Koentjaraningrat
Nama Koentjaraningrat sudah sangat familiar di telinga para pelajar yang
mengambil jurusan ilmu-ilmu sosial. Beliau memberikan banyak sumbangsih
terhadap perkembangan keilmuan sosial di Indonesia. Dalam pandangan beliau,
lembaga sama dengan pranata yang dibagi ke dalam 8 golongan berdasarkan
kebutuhan hidup manusianya.
·
Hendropuspito
Ahli yang keempat ini juga berasal dari Indonesia. Beliau mendefinisikan
lembaga sebagai bentuk lain organisasi yang tersusun secara tetap dari
pola-pola kelakuan, peranan-peranan dan relasi sebagai cara yang mengikat guna
tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar. Di dalam lembaga yang lebih
senang disebutnya sebagai institusi ini ada 4 unsur yang melandasi suatu
lembaga.
·
Norman T. Uphoff
Peneliti yang satu ini amat menyukai penelitian sosial yang bersifat lokal
dan kedaerahan. Beliau merasa sangat sulit memberikan pengertian yang jelas
untuk memberi pemahaman tentang lembaga. Alasannya karena pengertian lembaga
dan organisasi terlanjur sama di mata masyarakat.
Manajemen
Birokrasi
1. Pengertian Birokrasi Menurut Para Ahli
Pengertian
Birokrasi - Birokrasi merupakan instrumen penting dalam
masyarakat modern yang kehadirannya tak mungkin terelakkan. Eksistensi
birokrasi ini sebagai konsekuensi logis dari tugas utama negara (pemerintahan)
untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat (social welfare).
Negara dituntut terlibat dalam memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh
rakyatnya (public goods and services) baik secara langsung
maupun tidak. Bahkan dalam keadaan tertentu negara yang memutuskan apa yang
terbaik bagi rakyatnya. Untuk itu negara mernbangun sistem administrasi yang
bertujuan untuk melayani kepentingan rakyatnya yang disebut dengan istilah
birokrasi.
Birokrasi bagi sebagian
orang dimaknai sebagai prosedur yang berbelit-belit, menyulitkan dan
menjengkelkan. Namun bagi sebagian yang lain birokrasi dipahami dari perspektif
yang positif yakni sebagai upaya untuk mengatur dan mengendalikan perilaku
masyarakat agar lebih tertib. Ketertiban yang dimaksud adalah ketertiban dalam
hal mengelola berbagai sumber daya yang mendistribusikan sumber daya tersebut
kepada setiap anggota masyarakat secara berkeadilan.
Berikut ini adalah
beberapa pengertian birokrasi dalam pandangan beberapa ahli:
a.
Max Weber
Weber menulis
banyak sekali tentang kedudukan pejabat dalam masyarakat modern. Baginya kedudukan
pejabat merupakan tipe penanan sosial yang makin penting. Ciri-ciri yang
berbeda dari peranan ini ialah: pertama, seseorang memiliki tugas-tugas khusus
untuk dilakukan. Kedua, bahwa fasilitas dan sumber-sumber yang diperlukan untuk
memenuhi tugas-tugas itu diberikan oleh orang orang lain, bukan oleh pemegang
peranan itu. Dalam hal ini, pejabat memiki posisi yang sama dengan pekerja
pabrik, sedang Weber secara modern mengartikannya sebagai individu dari
alat-alat produksi. Tetapi pejabat memiliki ciri yang membedakannya dengan
pekerja: ia memiliki otoritas. Karena pejabat memiliki otoritas dan pada saat
yang sama inilah sumbangannya, ia berlaku hampir tanpa penjelasan bahwa suatu
jabatan tercakup dalam administrasi (setiap bentuk otoritas mengekspresikan
dirinya sendiri dan fungsinya sebagai administrasi). Bagi Weber membicarakan
pejabat-pejabat administrasi adalah bertele-tele. Meskipun demikian konsep
tersebut muncul pertama kalinya. Perwira Tentara, Pendeta, Manajer Pabrik
semuanya adalah pejabat yang menghabiskan waktunya untuk menginterpretasikan
dan memindahkan instruksi tertulis. Ciri pokok pejabat birokrasi adalah orang
yang diangkat, bukan dipilih. Dengan menyatakan hal ini Weber telah hampir
sampai pada definisi umumnya yang dikenakan terhadap birokrasi. Weber
memandang Birokrasi sebagai birokrasi rasional atau ideal sebagai
unsur pokok dalam rasionalisasi dunia modern, yang baginya jauh lebih penting
dari seluruh proses sosial (Sarundajang, 2003).
b.
Farel Heady (1989)
Birokrasi adalah
struktur tertentu yang memiliki karakteristik tertentu: hierarki, diferensiasi
dan kualifikasi atau kompetensi. Hierarkhi bekaitan dengan struktur jabatan
yang mengakibatkan perbedaan tugas dan wewenang antar anggota organisasi.
Diferensisasi yang dimaksud adalah perbedaan tugas dan wewenang antar anggota
organisasi birokrasi dalam mencapai tujuan. Sedangkan kualifikasi atau
kompetensi maksudnya adalah seorang birokrat hendaknya orang yang memiliki
kualifikasi atau kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan
wewenangnya secara profesional. Dalam hal ini seorang birokrat bukanlah orang
yang tidak tahu menahu tentang tugas dan wewenangnya, melainkan orang yang
sangat profesional dalam menjalankan tugas dan wewenangnya tersebut.
c.
Hegel
Birokrasi adalah
institusi yang menduduki posisi organiik yang netral di dalam struktur sosial
dan berfungsi sebagai penghubung antara negara yang memanifestasikan
kepentingan umum, dan masyarakat sipil yang mewakili kepentingan khusus dalam
masyarakat. Hegel melihat, bahwa birokrasi merupakan jembatan yang dibuat untuk
menghubungkan antara kepentingan masyarakat dan kepentingan negara yang dalam
saat-saat tertentu berbeda. Oleh sebab itu peran birokrasi menjadi sangat
strategis dalam rangka menyatukan persepsi dan perspektif antara negara
(pemerintah) dan masyarakat sehingga tidak terjadi kekacauan.
d.
Karl Marx
Birokrasi adalah
Organisasi yang bersifat Parasitik dan Eksploitatif. Birokrasi merupakan
Instrumen bagi kelas yang berkuasa untuk mengekploitasi kelas sosial yang lain (yang
dikuasai). Birokrasi berfungsi untuk mempertahankan privilage dan status quo
bagi kepentingan kelas kapitalis. Dalam pandangan Marx yang berbeda dengan
Hegel, birokrasi merupakan sistem yang diciptakan oleh kalangan atas (the
have) untuk memperdayai kalangan bawah (the have not)demi
mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Dalam hal ini
birokrasi menjadi kambing hitam bagi kesalahan penguasa terhadap rakyatnya.
Segenap kesalahan penguasa akhirnya tertumpu pada birokrasi yang sebenarnya
hanya menjadi alat saja.
e.
Blau dan Meyer
Birokrasi adalah
sesuatu yang penuh dengan kekakuan (inflexibility) dan
kemandegan struktural (structural static), tata cara yang
berlebihan (ritualism) dan penyimpangan sasaran (pervesion
goals), sifat pengabaian (alienation) serta otomatis (automatism) dan
menutup diri terhadap perbedaan pendapat (constrain of dissent).
Dengan demikian Blau dan Meyer melihat bahwa birokrasi adalah sesuatu yang
negatif yang hanya akan menjadi masalah bagi masyarakat.
f.
Yahya Muhaimin
Keseluruhan aparat
pemerintah, baik sipil maupun militer yang bertugas membantu pemerintah (untuk
memberikan pelayanan publik) dan menerima gaji dari pemerintah karena statusnya
itu.
g.
Almond and Powell (1966)
The Governmental
Bureaucracy is a group of formally organized offices and duties, lnked in a
complex grading subordinates to the formal roler maker (Birokrasi
Pemerintahan adalah sekumpulan tugas dan jabatan yang terorganisir secara
formal berkaitan dengan jenjang yang kompleks dan tunduk pada pembuat peran
formal).
Dari berbagai
pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Birokrasi sesungguhnya dapat
dipahami dan diberi pengertian sebagai suatu sistem kerja yang berlaku dalam
organisasi yang mengatur interaksi sosial baik ke dalam maupun keluar. Secara
spesifik birokrasi publik (pemerintahan) dapat dimaknai sebagai institusi atau
agen pemerintahan yang dilengkapi dengan otoritas sistematik dan rasional
dengan aturan-aturan yang lugas (a system of authority relations
defined by rationally developed rule) (Chandler and Plano, 1982 dalam
Hariyoso, 2002).
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen bukanlah ilmu yang baru
lahir tetapi manajemen adalah ilmu yang sudah ada sejak lama dengan bukti-buki
yang sudah di jelaskan pada kesimpulan makalah.
Manajemen
adalah suatu lingkup proses yang di dalamnya berisi tentang perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, pengawasan yang semua itu bertujuan untuk
mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Di
dalam proses manajemen terdapat beberapa fungsi yaitu planning(perencanaan),
organizing(pengorganisasian), actuating(pergerakan), dan controling(pengawasan)
Evolusi
manajemen mempunyai 3 pemikiran yang mapan yaitu klasik, prilaku, dan
kuantitatif yang semuanya telah menyumbangkan devinisi yang membantu para
manajer-menejer tentang keilmuan dan kemampuan untuk mengelola suatu organisasi.
Manajemen
dapat berovolusi di karenakan adanya dominasi, divergensi/penyimpangan,
sinteteis, dan penambahan alairan baru.
Manajemen
industri adalah tatacara mengatur sebuah industry yang bertumpu pada keunggulan
sumberdaya insani dalam menghadapi lingkungan usaha. Seorang manajemen industry
harus dapat menguasai manajemen kauangan, manajemen kualitas, manajeman
inovasi, manajeman SDM, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan manajemen
Ekonomi teknik
institusi sebagai
serangkaian norma dan perilaku yang telah bertahan selama periode tertentu
untuk mencapai tujuan bersama-sama atau maksud-maksud lain yang bernilai
sosial.
Birokrasi
adalah perspektif
yang positif yakni sebagai upaya untuk mengatur dan mengendalikan perilaku
masyarakat agar lebih tertib. Ketertiban yang dimaksud adalah ketertiban dalam
hal mengelola berbagai sumber daya yang mendistribusikan sumber daya tersebut
kepada setiap anggota masyarakat secara berkeadilan.
Comments
Post a Comment